Dan ada anekdot lucu tentang fenomena ini, datang dari komedian yang jenius di indonesia Raditya dika, dia berkata bahwa sirkulasi manusia indonesia itu “Balita, Remaja, alay dan baru dewasa”. Tetapi syukurlah, dengan perjuangan yang gigih dan sindiran-sindiran yang nyinyir dari pengguna facebook aliran EYD, telah memusnahkan dan membuat para alay bertobat, sehingga namanya sudah tidak lagi susah di baca dengan huruf gede kecil, dan dunia perfacebookan indonesia menjadi tenang untuk beberapa saat.
Akan tetapi, semua berubah, ketika yang alay sudah beranjak dewasa dan mencari sebuah kebenaran akan hidupnya, mereka menemukan kebenaran versinya sendiri, lalu memaksakan bahwa kebanaran itu paling benar, dan yang beda pendapat adalah salah, bencana kembali datang melanda perfacebookan indonesia, facebook gonjang-ganjing, badai hujatan meluluh lantahkan pertemanan yang bertahun-tahun di bangun.
Lalu ketika orang memaksakan kebenaran atas dirinya itu benar, mereka berupaya yang mana menurut mereka adalah menyadarkan orang yang berbeda pendapat, dan ironisnya, semua seperti itu, semua tanpa terkecuali, berdebatan berlangsung setiap detik, sampai  mereka kehabisan kata-kata untuk di ketik, akhirnya mereka menemukan sebuah tombol yang sangat fenomenal di facebook, melebihi tombol “Like” yaitu tombol “Share” atau dibaca “Syer”
Dengan tombol ajaib ini, mereka bisa melakukan berdebatan hanya dengan tombol ini, tanpa capek-capek mikir lagi, dan akhirnya tombol ini membuat manusia facebook di indonesia menjadi malas, lalu ada pihak yang mencari kesempatan untuk menjadikan lahan duit dari kemalasan ini, dengan memanfaatkan kebencian-kebencian yang mengakar pada diri pengguna facebook, mereka paham, jika kebencian akan membuat manusia menjadi bodoh dan tidak bisa berfikir obyektif, mereka memanfaatkan ini.
Persetan masalah karena membuat berita palsu dan menebarkan kebodohan, mereka akhirnya membuat sebuah berita hoax, dan ini menjadi efektif karena berita hoax ini menyangkut dengan fenomena panas yang sedang menjadi perdebatan, berangkat dari rasa malas, rasa benci, dan ketidak obyektifan berfikir, maka berita hoax itu sangat cepat tersebar melalu tombol ajaib Share ( dibaca : syer ).
Berangkat dari kebodohan itu pula, ada yang mencari untuk dengan kata-kata “ucapkan amin agar masuk surga” “ketik angka 1 maka lihat apa yang terjadi” dan berabgai macam pembodohan lainnya, yang bodohnya, banyak yang percaya akan hal itu, hemm pembaca anaksantai yang budiman dan budiwati, sesungguhnya ini tidak terlalu parah, karena ini tidak merugikan pihak manapun. ini masih tahap “wajar” menurut pengamatan anaksantai.com, ini hanya memanfaatkan kebodohan saja.


Tetapi taukah kalian wahai pembaca anaksantai.com yang terdiri dari golongan jin, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan alien bahwasanya, saat ini sering muncul berita hoax yang sangat menimbulkan kerugian bagi pihak-pihak tertentu ? ini sudah sangat parah wahai teman-teman, karena ini sudah menuju ke fitnah, entah itu dari kubu A yang tidak suka ke si anu, atau dari golongan B yang sangat mencintai si anu, kedua-duanya sangat rajin menyebar berita hoax teman-teman, ini sangat merugikan.
Mari teman-teman, kita punya otak untuk befikir, punya mulut untuk bertanya, jangan di mubadzirkan pemberian Tuhan itu dengan asal menekan tombol ajaib “Share” lihat dulu kevalidan beritanya, klarifikasi dulu kebenaranya, baru jika itu benar silahkan di share.
Teman-teman anaksantai.com yang mungkin sudah mulai malas membaca tulisan ini yang sudah sangat panjang, kita semua pasti sedang mencari kebenaran dari kehidupan yang kita jalani sekarang ini, begitu juga aku, mungkin teman-teman sudah menemukan kebanaran tingkat tinggi, tapi jangan lupa dasar-dasar kebenaran itu sendiri, karena dasar kebenaran adalah tidak menyakiti, merugikan pihak lain.
Teman-teman berbeda pendapat itu wajar, sebab manusia memang berbeda-beda, jika tidak ada perbedaan malah ngeri, masa cowok semua, atau cewek semua, berarti memang kebenaran adalah sebuah berbedaan, karena mungkin daya pikir, sudut pandang, pola kehidupan yang di jalani, dan macam-macam yang menyebabkan berbedaan cara pikir, dan sangat mustahil jika kita harus sama, pasti ada perbedaan, wong dalam diri manusia aja harus beda-beda agar menjadi utuh di sebut manusia, harus tangan berbeda dengan mata, mata berbeda dengan telinga, telinga berbeda dengan hidung, sampai kebawah, bayangkan jika semua bentuk manusia mata semua, ngeri kan?
Kembali ke hoax, mari stop melakukan penghoaxan masal dengan asal share, silahkan share dari pendapat yang menurut kalian benar, tapi asal jangan hoax, karena hoax bisa menyebabkan mata merah, bibir pecah-pecah, perut mules, hidung bengkak dan meler karena malu, jika hoax itu bisa di buktikan bahwa itu hoax, maka kita akan malu sendiri, dan stop mempermalukan diri sendiri, sebab malu beda dengan marah, bete dan lainnya, jika marah boleh mengeleuarkan kemarahanya, bete boleh mengeluarkan kebeteanya, tapi malu tidak boleh mengeluarkan kemaluannya, nah kita boleh berbeda pendapat asal jangan melakukan fitnah, entah dari kubu yang suka ke anu atau kelompok, atau benci si anu atau kelompok anu.
Mending share-share kata-kata galau seperti share gambar yang bertuliskan “ingin rasanya menangis di tengah hujan agar tidak ada seorangpun yang tahu aku sedang menangis” ya mending share kaya gini, kata-kata seperti itu, walau itu juga mustahil orang gak tau kalo kamu nangis di tengah hujan, expresi mewekmu, jelas keliatan lah, tapi ga papa mending yang kaya gini, atau jika itu gak relevan ya ganti kata-katanya “ingin rasanya pipis di tengah hujan agar tidak ada seorangpun yang tahu, dan tidak perlu di siram bahkan mendapatkan sensasi anget-anget gimana gitu” ya emang agak lebay tapi dari pada berita hoax ?